Selasa, 26 Juni 2012

Trust God! Pray is Work!

Saya cuma kurang paham dengan keberadaan orang yang memutuskan, atau terlanjur tidak percaya Tuhan, atau tidak punya agama.
Kenyataannya adalah agama dibuat karena manusia pada saat itu menganggap ada kekuatan yang luar biasa, yang menyebabkan sesuatu hal terjadi, dan hal tersebut tidak dapat dijelaskan secara ilmiah atau dijelaskan secara nyata. Oleh sebab itu mereka percaya akan kekuatan yang lebih besar dari mereka, dan "percaya" bahwa itulah karya Tuhan.
Meski juga tidak ada yang bisa membuktikan Tuhan (walaupun ada dalam kitab suci dan segala macam kesaksian) tapi itulah mengapa "hal tersebut" dinamakan "kepercayaan". Kepercayaan yang sifatnya adalah subjektif dari dalam diri masing-masing manusianya. Kepercayaan yang tidak bisa dipaksakan. Anggap saja kepercayan tersebut diibaratkan ketika kita jatuh cinta, atau masa "pacaran". Kita percaya pasangan atau kekasih kita tidak akan meninggalkan kita, tidak akan mengecewakan, atau dia akan janji memberikan sesuatu. Tanpa jaminan apapun, anda akan lantas percaya. Kenapa? mungkin karena Anda mencintainya, sehingga Anda begitu percaya.
Lalu kenapa masih ada yang tidak percaya Tuhan?
Ini sebuah jawaban yang jauh dari kata objektif. Karena saya akan memulai dengan kata "menurut saya". Ya menurut saya, mungkin seseorang terlalu kecewa akan kejadian dalam hidupnya, sehingga membuatnya tidak punya pengharapan dan sudah tidak ada siapapun yang dapat ia percaya atau diandalkan. Atau bisa juga karena ia takut akan kepercayaan mengenai surga-neraka, sehingga ketika ia sadar akan perilakunya, ia cenderung mengabaikan disebabkan rasa takutnya akan istilah neraka yang dinilai pantas ia terima membayar perilakunya selama di bumi.

Bukannya sok atau gimana sih, sebenernya gue cuma pengen bilang kalau, ketika gue putus asa dan semacamnya gue akan berdoa. Walaupun tidak langsung menerima jawabannya. Tapi entah kenapa ada suatu hal yang membuat diri gue tenang. Agama adalah candu? Candu manusia yang meratapi nasib dan keadaannya yang tidak sesuai keinginannya. Argumen saya sih, memang kenapa kalau hal tersebut merupakan candu? Selama hal tersebut memberikan efek yang positif. hehe. Dan ketika ketenangan dalam diri gue itu muncul, gue dapat melanjutkan hidup gue dengan suasana baru yang membuat lebih semangat :p

Yang sekarang gue perbaiki adalah, mungkin nggak seharusnya gue dateng ke Tuhan kalau cuma ada masalah a.k.a gue berdoa kalo gue lagi sedih,dll~ Seharusnya gue juga tetep bersyukur kalau setiap pagi (cenderung siang) gue masih diberikan nafas kehidupan untuk memenuhi dunia dengan segala kegiatan yang gue pilih :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar